Terbaru

Suasana Magis Tarian Ebeg

Apabila anda berada di Purwokerto tentunya anda bertanya-tanya tentang daerah wisata dan kuliner yang ada di Purwokerto. Namun dibalik itu semua, Purwokerto juga memiliki sejuta kesenian daerah yang mungkin bisa membuat anda kagum. Kita ambil saja contoh Tarian Ebeg. Bagi anda yang sudah mengetahui seperti apa uniknya tarian ini, pasti tidak akan bosan dan ketagihan untuk melihatnya lagi.

Tarian Ebeg sendiri adalah tarian khas Jawa Tengah, terutama bagian Barat Daya yaitu daerah Banyumasan. Tarian ini diadakan saat momen-momen tertentu yang pasti akan ramai ditonton oleh warga sekitar. Jika beruntung, anda yang sedang berkunjung ke Purwokerto bisa menemukan tarian ini di suatu daerah di pinggir perkotaan. Karena tarian ini hanya bisa ditemui di desa-desa tertentu dan saat momen tertentu.


Biasanya Tarian Ebeg memiliki 5 sampai 8 pemain pokok yang melakukan tarian dengan menaiki kuda lumping. Tarian ini tidak terlalu banyak koreo khusus melinkan hanya mengandalkan kekompakan gerakan dari pemain-pemainnya. Tidak sedikit orang yang mengkaitkan tarian ini dengan hal-hal magis. Karena pendapat tersebut adalah fakta. Para pemain yang sedang melakukan tarian ini nantinya akan terjadi proses dimana kesadaran mereka berkurang (intrans) saat musik gamelan yang mengiingi mereka menambah kecepatan bitnya.

Kelincahan penarinya adalah simbol dari kekuatan para nenek moyang terdahulu.  Adapun pera pemain yang  sedang intrans atau “wuru”  yang biasa masyarakat setempat sebut, berlagak seperti harimau, monyet, ular, cakilan, dll. Selain itu Tarian Ebeg juga menampilkan aksi-aksi berbahaya, seperti:
  • Memakan pecahan kaca
  • Memakan ayam hidup hidup
  • Memakan kembang sajen
  • Mengupas kelapa dengan gigi
  • Makan padi dari tangkainya
  • Makan bara api
  • Dipecut tanpa merasakan sakit oleh pawang

Diperkirakan oleh pakar seni di Banyumas tarian ini sudah ada sejak zaman dimana masyarakat masih menganut kepercayaan Animisme dan Dinamisme. Tarian Ebeg memang berbeda dengan tarian lainnya karena pada proses persiapannya harus menyediakan sajen dan biasanya dilaksanakan setelah adzan dhuhur sampai jam 5 sore.

Dibalik Tarian Ebeg yang dinilai dari segi mistis dan ekstrim. Pada dasarnya tarian ini hanya terdiri dari 4 Fragmen, yaitu:

  1. Tarian Buto Lawas Awal
  2. Tarian Buto Lawas Akhir
  3. Tarian Senterewe
  4. Tarian Begon Putri
Tidak jarang penonton yang tadinya hanya ingin melihat dan penasaran dengan tarian ini, bisa saja terjadi kesurupan (intrans) dari roh halus yang ada di area tari. Maka dari itu anda perlu waspada jika ingin menontonyya dan jangan pernah melamun atau mengkosongkan pikiran. Walaupun di cap sebagai tarian ekstrim dan magis, Tarian Ebeg sebenarnya jika dilihat dari pesan moralnya adalah kekuatan dari para Kesatria yang berjuang dalam melawan penjajah. Selain itu juga mengingatkan kita pada Sang Pencipta.