Terbaru

Wisata Pendakian Gunung Slamet Via Baturraden

Untuk anda yang suka memanjat gunung mungkin tempat ini cocok menjadi salah satu tujuan anda berikutnya. Karena di tempat ini memiliki pemandangan yang tak kalah di miliki oleh Gunung lainnya. Saat ini trendpwt akan menyuguhkan wisata pendakian dari Gunung Slamet.


Bagi para pecinta petualangan, mencoba wisata pendakian Gunung Slamet via jalur Baturraden bisa menjadi pilihan menarik. Gunung dengan tinggi 3.428 mdpl ini memang menjadi salah satu destinasi utama para pecinta alam di pulau Jawa. Selain menjadi gunung tertinggi kedua di Jawa, karakter jalur pendakian yang ekstrem juga menjadi daya tarik tersendiri. Khususnya jika dilalui dari jalur Baturraden. Dibandingkan dengan jalur pendakian lainnya, jalur pendakian melalui Baturraden cenderung lebih menantang. Medan yang dilalui selain terjal juga menawarkan keindahan alam yang memesona. Ujung awal jalur pendakian adalah Kota Purwokerto. Di kota ini, para petualang disarankan untuk mempersiapkan segala perbekalan yang harus dibawa ketika ingin mendaki.

Total pos yang harus dilalui pada jalur pendakian Gunung Slamet berjumlah tiga unit. Karena pendakian dimulai dari Kota Purwokerto, maka perjalanan bergerak menuju arah utara. Dari basecamp menuju pos pertama, petualang akan memakan waktu satu jam perjalanan saja. Ketika memulai perjalanan, petualang sudah disuguhi oleh keindahan hutan damar dan pinus yang hijau. Pohon pinus dan damar merupakan tumbuhan yang dapat ditemukan di sepanjang jalur pendakian tersebut. Selain keasrian alam pada jalur pendakian, petualang juga dapat menikmati kesejukan pohon-pohon tersebut. Petualang disarankan untuk tidak membuang banyak tenaga ketika melewati jalur pendakian yang mudah tersebut. Jalur pendakian selanjutnya relatif lebih sulit.


Perjalanan menuju pos kedua memakan waktu selama tiga jam perjalanan. Hutan pinus dan damar pada jalur pendakian Gunung Slamet masih dapat terlihat. Sebelum melanjutkan perjalanan, petualang disarankan untuk beristirahat sejenak di pos kedua. Selanjutnya, perjalanan menuju pos ketiga memerlukan waktu dua jam. Perjalanan ini akan melewati jalur yang terjal dan lebih sulit. Petualang yang beristirahat sejenak di pos kedua dapat mengumpulkan stamina untuk melanjutkan perjalanan menuju pos ketiga dengan lebih mudah. Pos ketiga sendiri sering digunakan para petualang sebagai tempat berkemah. Petualang yang berkemah di pos pendakian ini dapat melanjutkan perjalanan keesokan harinya. Untuk mencapai Puncak Gunung Slamet, petualang masih harus melewati dua lokasi lainnya.

Setelah berkemah di pos ketiga, petualang dapat melanjutkan perjalanan menuju lokasi Plawangan di pagi hari. Lokasi ini disukai oleh para petualang karena tantangan yang ditemukan di jalur pendakian. Jalur tersebut lebih sulit dibandingkan dengan jalur sebelumnya. Terdapat banyak rumpun semak liar yang tumbuh di sepanjang perjalanan. Setelah empat jam pendakian, petualang akan sampai di lokasi Plawangan. Lokasi akhir dari jalur pendakian Gunung Slamet adalah Puncak Gunung Slamet itu sendiri. Perjalanan selama dua jam ini akan dihadapkan dengan tantangan yang berbeda. Rumpun semak liar dan pohon pinus mulai tergantikan oleh kawasan terbuka. Angin kencang serta badai sering terjadi. Kabut yang berasal dari puncak gunung juga relatif tebal. Sangat disarankan untuk melanjutkan perjalanan menuju puncak di dini hari karena dibutuhkan 2-3 jam untuk mencapai puncak.